Ukuran
kecil sudah menjadi alat sortir tersendiri bagi furnitur yang dapat
masuk di dalamnya. Apa saja jenis furnitur yang dapat Anda pilih dan
tata di rumah mungil?
Salah satu unsur interior yang memegang peranan penting dalam memberi
“ilusi” lega adalah furnitur. Karena itu, Anda harus memilih dan menata
furnitur dengan bijak. Dalam rumah mungil, utamakan fungsi, estetika
mengikuti. Berikut beberapa saran furnitur yang bisa Anda gunakan dalam
rumah mungil.
1. BENTUK DAN GAYA SIMPEL
Mungil mungkin identik dengan simplisitas. Namun, simpel tak berarti
“mati”. Saat ini banyak sekali furnitur simpel yang ekspresif:
eksperimental dalam kesederhanaan. Anda bisa memilih, misalnya furnitur
yang minim ukiran, dengan material kayu yang terkesan mentah/
unfinished.
Beberapa desainer mengganti ukiran dengan memotong beberapa bagian
ujung atau siku furnitur. “Profil” ini sudah cukup meramaikan bentuk
furnitur, memberikan tekstur yang tak membosankan. Ekspresif dalam
kaidah simplisitas.
2. UKURAN TIDAK BULKY
Yang dimaksud dengan
bulky adalah besar yang cenderung
memberi kesan padat dan penuh, “makan tempat”. Ukuran standar minimal
kenyamanan (ergonomis) sudah cukup, misalnya tempat duduk sofa
single ukurannya 50cm x 50cm, jika
double bisa
saja 90cm x 50cm, tidak 100cm x 50cm. Anda bisa pilih sofa bersandaran
tidak tebal, yang dapat disubstitusi oleh bantal. Bisa juga pilih sofa
tanpa lengan.
Ukuran ketinggian pun berpengaruh dalam memberi kesan lega pada
ruangan. Dalam beberapa penataan interior apartemen, terdapat meja-meja
yang dibuat rendah, misal credenza di 1 bagian hanya berketinggian 20cm,
fungsi penyimpanan bisa dipindahkan pada ambalan;
coffee table
(meja di tengah ruang keluarga) berketinggian 40cm; dll. Ketinggian
furnitur ini bisa sangat berpengaruh bila ketinggian plafon cukup
rendah. Sekalipun demikian, jangan sampai memangkas ukuran standar
kenyamanan.
3. TAK RAMAI MOTIF DAN WARNA
Sama halnya dengan keramaian orang di suatu tempat, motif dan warna
juga dapat memberi ilusi penuh pada ruang. Di satu sisi, motif dan warna
bisa menghapus kesan datar desain ruang. Elemen ini tergantung pada
warna dinding dan lantai. Jika Anda suka merah dan ingin menggunakan
warna ini sebagai warna dominan pada ruang, bisa saja. Catatannya adalah
pilih warna dinding yang bisa menjadi pelengkap atau yang mampu
“mengeluarkan” warna merah furnitur—tak lebih dominan. Elemen-elemen ini
harus saling mendukung. Jika satu menjadi fokus, yang lainnya harus
“mengalah”.
Anda yang tak suka warna-warna agresif, bisa memilih warna-warna netral atau
earthern colour, seperti putih, krem,
mocca,
cokelat pastel, dll. Warna ini ringan dan efeknya memberi kesan lega.
Motif dan warna kontras dapat diposisikan sebagai aksen penyegar. Agar
motif dan warna tak bertabrakan, samakan
tone-nya.
4. FURNITUR BERODA
Interior bisa dibilang permainan psikologi, yang memengaruhi pikiran
manusia melalui indera pelihat dan perasa. Nah, furnitur beroda mungkin
dapat dikategorikan demikian. Karena sifatnya yang
movable
(dapat dipindahkan), furnitur ini kesannya ringan sehingga orang tak
merasa “tertekan” dengan kehadiran furnitur ini. Furnitur-furnitur ini
juga memudahkan Anda dalam mengatur tata ruang, sehingga ruang mungil
Anda bisa berganti suasana kapan pun Anda mau.
5. FURNITUR BERONGGA
Seperti dalam konfigurasi ruang di rumah mungil, yang meminimalkan
pembatas, demikian pula furnitur. Karena ketidakpadatannya, furnitur
berongga memberi kesan ringan dan tidak membuat ruangan terasa penuh.
Logikanya, secara matematis pun, volume benda berongga lebih sedikit
mengurangi volume ruang dibandingkan benda padat utuh. Furnitur berongga
bisa dari anyaman, seperti bambu, rotan, atau eceng gondok. Dapat juga
dari material padat seperti kayu yang desainnya tidak tertutup penuh.
6. BENTUK COMPACT
Ruang-ruang terbatas yang dimiliki hunian mungil, seringkali
mengganggu kelancaran berjalannya program aktivitas Anda. Jarak ruang
kosong yang minim, diakibatkan oleh bentuk furnitur yang tidak sesuai
serta fungsinya yang boros. Furnitur lipat dan multifungsi merupakan dua
contoh furnitur compact yang dapat Anda manfaatkan ketika menata interior hunian mungil. Selain praktis, furnitur compact dapat membantu Anda menghemat ruang yang dibutuhkan.
7. FURNITUR TANAM
Furnitur tanam (built-in), biasanya bersifat custom-made. Berbeda dengan furnitur loose atau
lepas yang bisa didapatkan retail, furnitur tanam tak bisa berpindah
tempat. Ia dapat menjadi area simpan dan pajang. Dengan ini, Anda dapat
menghemat pemakaian ruang berlebih. Selain itu, ruangan pun tampak
lebih luas, karena barang-barang pun tertata dengan rapi dalam furnitur
tanam tersebut.
8. SOFA L-SHAPE
B dan ukuran sofa yang tak sesuai dapat membuat ruangan
terasa sempit, penuh dan sesak. Anda bisa menggunakan sofa sudut
berbentuk “L” dalam ruang duduk. Sofa ini cenderung memaksimalkan fungsi
pojokan ruang yang biasanya kosong melompong. Tak hanya dapat memuat
lebih banyak pengguna, sofa L dapat menjangkau sudut-sudut ruangan,
sehingga lebih hemat tempat.
Sumber : TabloidRumah.com
(SWASTI TRIANA CHRISNAWATI)
FOTO: TEDDY YUNANTHA